Kamis, 13 November 2014

my brother CR7

Nah di blog sebelumnya saya membahas tentang team kebanggaan saya, kali ini di isi blog ini saya  membahas tentang pemain bola kesukaan saya. Siapakah dia?

Saya sering menyebutnya abang saya. Kenapa saya menyebutnya abang saya? Ya pastinya karena saya sangat mencintai dia dan menyayangi dia sudah seperti abang saya sendiri, walaupun sampai saat ini saya belum pernah bertatap muka secara langsung dengan dia.
 

Dia ganteng, tinggi, ramah terhadap fans, badannya bagus, dan  memiliki skill diatas rata-rata pemain bola lainnya. Tipe saya benget lho...
 

Dia adalah christiano ronaldo atau CR7. Saya selalu bermimpi suatu saat saya bisa bertemu dengan dia. Yang walaupun banyak orang berkata bahwa perilakunya kurang baik, dimana dia sudah memiliki seorang anak, tetapi ibunya tidak ada.
 

Yang pasti bukan itu yang saya sukai dari dia.
Yang saya lihat dari dia adalah bagaimana dia suka membantu orang lain terbukti dengan dia menyumbangkan sebagian uangnya untuk orang-orang yang menderita penyakit kanker.
Yang kedua, dia pencinta lingkungan buktinya dia menjadi duta mangrob di Indonesia. Yang ketiga, dia sangat menyayangi anak-anak buktinya dia memiliki seorang anak asuh di indonesia yang berasal dari Aceh. Dimana anak ini dulunya adalah korban tsunami di Aceh tahun 2004 yang lalu. 


Inilah sedikit profil tentang abang saya :
 

                           Image result for FOTO RONALDO TERBARU                                                                                                            

Nama lengkap               : Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro
Tempat tanggal lahir     : Funchal, Madeira, Portugal, 5 Februari 1985
Tinggi badan                : 1.86 m (6 ft 1 in)
Posisi bermain              : Sayap kanan, Penyerang
Main di klub                : Real madrid
Main di tim nasional     : Portugal
Nomor punggung          : 7
Nama Ayah                 : José Dinis Aveiro
Nama ibu                   : Maria Dolores
Nama saudara            : kakak laki-laki bernama Hugo
                                       2 kakak perempuan bernama Elma dan Liliana  Cátia

Dia memulai karir sepakbola profesinalnya sejak dia bergabung dengan team liga Inggris (Manchester United). Dari tahun 2003-2009. Dan kemudian bergabung ke Real Madrid sampai sekarang dengan biaya transfer 1 triliun.

Bahkan pernah menjadi top scorer liga inggris saat bermain di Manchester united musim 2007/2008 sekaligus top skor liga champion musim 2007/2008. Serta menjadi top scorer liga spanyol saat membela real madrid musim 2010/2011.

Prestasi yang pernah diraih Cristiano Ronaldo saat berada di club Manchester United antara lain :
         Juara liga utama inggris musim 2006–07, 2007–08, 2008–09
         Juara piala FA 2003–04
         Juara piala liga 2003–04
         Juara communty shield 2007
         Juara liga champion UEFA 2007–08
         Juara piala dunia antar klub FIFA 2008


Sedangkan Prestasi yang pernah diraihnya saat berada di club Real Madrid antara lain memenangkan Juara Copa del rey 2010–11. 


Beberapa prestasi individual yang pernah diraih Cristiano Ronaldo adalah sebagai berikut:
 Penghargaan Bravo 2004
 Pemain Muda Spesial Terbaik 2004 dan 2005
 Tim Terbaik UEFA 2003–04, 2006–07, 2007–08, 2008–09, 2009–1

 Tim Liga Utama Inggris Terbaik PFA 2005–06, 2006–07, 2007–08,    2008–09
 Pemain Bulanan Liga Utama Inggris November 2006, Desember 2006, Januari 2008,    Maret 2008
        Sepatu Emas Liga Utama Inggris 2007–08
         Pencetak Gol Terbanyak Liga Champions UEFA 2007-08
         Sepatu Emas Eropa 2007–08, 2010–11
         Bola Perak Piala Dunia Antarklub FIFA 2008
         Pemain Terbaik Dunia FIFA 2008
         Pemain Terbaik Dunia World Soccer 208
         Pencetak Gol Terbanyak Copa del Rey 2010/11
         Pencetak Gol Terbanyak La Liga (El pichichi) 2010/11




Continue Reading...

real madrid dan persipura

Bicara tentang hobby, saya memiliki banyak hobby salah satu diantaranya adalah menonton bola dan bermain bola , khususnya team kesukaan saya.

Saya memiliki 2 club kesukaan, yaitu kalau untuk liga luar negeri saya suka Real Madrid dan untuk dalam negeri sendiri saya suka PERSIPURA.

Tentu kalian berpikir ini hal yang tidak wajar bukan?

Yang kita tahu, kebanyakan cowok memiliki team kebanggaan nya masing-masing dan ternyata ada saya yang menyukai bola juga .
Saya suka bola sejak saya kecil. Bahkan dari saya sd sampai smk di kelas 2 saya masih bermain bola bersama cowok-cowok tetangga saya. Saya biasanya menjadwalkannya sekitar jam 4 sore sampai jam 6 sore. Itu adalah aktivitas rutin bagi saya setiap harinya, tidak peduli cuacanya panas maupun hujan.
Dengan bermain bola, saya merasa hidup saya sehat sekali, bebas, happy, tanpa beban, bahkan saya sempat bercita-cita ingin menjadi pemain sepakbola wanita terkenal di seluruh dunia. Sehingga setiap kali ada perlombaan bola saya seakan kembali ingin meraih cita-cita saya tersebut.
Saya adalah termasuk orang yang setia dengan apa yang saya pilih. Artinya jika saya sudah memilih madrid menjadi team kesukaan saya, setiap pertandingan yang dimainkan oleh real madrid sebisa mungkin saya usahakan untuk selalu menontonnya. Tidak peduli lawannya klansemen atas ataupun clasemen bawah.
Begitu pula dengan persipura ..

Yang saya suka dari kedua team ini adalah cara bermain mereka yg bagus, susunan pemain yg klop banget menurut saya, hingga coach2 yg pengalamannya sangat luar biasa.
Saya akui bahwa saya menyukai menonton bola sudah lama, tapi belum pernah memiliki team kesukaan seperti saat ini. Saya mulai menyukai kedua team ini pada saat saya masih smp. Dan apabila ingin dibandingkan seberapa banyak pengetahuan saya tentang kedua team ini,  pastilah saya belum ada apa-apanya.
Oleh karena membuat tugas blog ini jugalah saya mempelajari kedua team kesukaan saya ini secara lebih detail ....

Mari kita sama sama belajar ya teman-teman

Real madrid adalah team sepakbola profesiaonal di kota Madrid, Spanyol.  Yang didirikan pada 6 Maret  1920 atas izin Raja Alfonso XIII dari Spanyol dan diresmikan Juni 1920 dengan nama Madrid Club The Futbal, dengan gelar Real. Nama stadion kebanggaan mereka adalah Stadion Santiago Bernabeu. Dengan kapasitas 80.354 penonton. Yang sekarang dalam proses perbaikan demi menampung  semakin banyaknya penonton yang ingin menonton secara langsung ketika meraka bertanding. Tropi yg pernah mereka dapatkan adalah  31 gelar La Liga, 18 gelar Copa del Rey, 8 Piala Super Spanyol, 9 gelar Piala Champions/Liga Champions UEFA, 2 Piala UEFA, 1 Piala Super Eropa, dan 3 Piala Interkontinental.
Rifal terberat mereka dari dulu adalah Barcelona. Atau lebih dikenal dengan sebutan El Classico.
 Daftar Skuad Pemain Real Madrid 2014-2015


Daftar Skuad Pemain Real Madrid 2014-2015:
                             Daftar Skuad Pemain Real Madrid 2014-2015                     
Kiper

1 - Iker Casillas (Spanyol)
13 - Keylor Navas (Kosta Rika)
25 - Pacheco (Spanyol)

Defender

2 - Raphael Varane (Prancis)
3 - Pepe (Portugal)
4 - Sergio Ramos (Spanyol)
5 - Fabio Coentrao (Portugal)
12 - Marcelo (Brasil)
15 - Dani Carvajal (Spanyol)
17 - Alvaro Arbeloa (Spanyol)
18 - Nacho (Spanyol)

Midfielder

6 - Sami Khedira (Jerman)
8 - Toni Kroos (Jerman)
10 - James Rodriguez (Kolombia)
11 - Gareth Bale (Wales)
19 - Luka Modric (Kroasia)
23 - Isco (Spanyol)
24 - Asier Illarramendi (Spanyol)

Forward

7 - Cristiano Ronaldo (Portugal)
9 - Karim Benzema (Prancis)
20 - Jese Rodriguez (Spanyol)

Prediksi Formasi
Pelatih : Carlo Ancelotti (Italia)


PERSIPURA
Persipura (Persatuan Sepak bola Indonesia Jayapura) adalah klub sepakbola yang berasal dari Papua dan bermarkas di Jayapura. Persipura didirikan pada tahun 1950, merupakan salah satu klub tua di Indonesia. Persipura mempunyai julukan Mutiara Hitam. Persipura meraih gelar juara pertamanya pada musim 2005 dan 2008/2009. pelatihnya adalah Jacksen F Tiago asal Brasil
Catatan Prestasi
Divisi & Perserikatan
1978/79: Juara Divisi Satu (promosi ke Perserikatan)
1980: Runner-up Perserikatan
1993/94: Juara Divisi Satu (promosi ke Liga Indonesia)

Liga Indonesia
1994/95: Peringkat ke-8 Wilayah Timur
1995/96: Semi-Final
1996/97: 12 Besar
1998/99: Peringkat ke-4 Wilayah Timur
1999/20: Peringkat ke-5 Wilayah Timur
2001: Peringkat ke-7 Wilayah Timur
2002: Delapan Besar
2003: Peringkat ke-5
2004: Peringkat ke-13
2005: Juara
2006: Peringkat ke-9 Wilayah Timur
2007: Semi-Final

Liga Super Indonesia
2008/09: Juara
2009/10: Runner-up

Piala Indonesia
2005: 16 Besar
2006: Runner-up
2007: Runner-up
2008/09: Runner-up
2009/10: Semi-Final

Gelar Lain
2009: Juara Community Shield
2009: Juara Piala Keraton
2010: Babak Grup Liga Champions AFC

Skuad Pemain:
KIPER           – (1) Jendri Pitoy, (20) Ferdiansyah, (30) Celcius Hindambo.
BELAKANG   – (32) Victor Igbonefo, (14) Kamasan Jack Komboy, (45) Bio Paulin Pierre, (15) Gerald Pangkali, (4) Ricardo Salampessy, (6) David Lally, (25) John Scarlet.
TENGAH      – (26) Ortizan Salossa, (10) Eduard Ivakdalam, (31) Paulo Rumere, (17) Edson Ames, (7) Steve Bonsapia, (11) Imanuel Wanggai, (22) Hendra Ridwan, (18) Brian Sainyakit, (3) Erol Iba.
DEPAN         – (21) Tinus Pae, (9) Alberto Goncalves, (13) Ian Louis Kabes, (86) Boaz Salossa, (19) Matthew Mayora.

                                             







Continue Reading...

laporan pkl sewaktu smk



Pengertian Konstruksi Melintang
Konstruksi melintang adalah struktur/susunan konstruksi kerangka kapal baik bagian geladak, lambung dan alas. Yang dominan adalah unsur-unsur profil dan pelat yang melintang, disamping ada  beberapa profil penumpu yang memanjang.
Kelebihan dari konstruksi melintang:
*        Menghasilkan konstruksi yang sederhana.
*        Mudah dalam pembangunannya.
*        Dengan adanya gading-gading besar (web frames) memberikan kekuatan melintang yang baik.
Kekurangan dari konstruksi melintang:
Ø  Modulus penampang melintang kapal lebih kecil akibat kurangnya balok-balok / profil-profil memanjang.
Ø  Biasanya diperuntukkan pada kapal-kapal berukuran pendek yang mana kekuatan membujur kapal tidak terlalu besar.
                   
Ukuran Utama dan Kofisien Kapal  
Ukuran utama kapal dan koefisien bentuk kapal merupakan data awal yang kita butuhkan dalam merencanakan kapal. Salah satunya untuk menghitung konstruksi melintang. Berikut adalah uraian tentang ukuran utama kapal dan koefisien bentuk kapal.
Ukuran Utama  
Ukuran-ukuran utama kapal terdiri atas panjang, lebar, tinggi dan sarat kapal. Adapun ukuran-ukuran utama yang perlu diperhatikan dalam menentukan kapal adalah:

1.    Panjang
Panjang dibagi menjadi tiga, yaitu LOA, LBP, dan LWL.
a.    LOA (Length Over All)
Panjang kapal keseluruhan yang diukur dari ujung buritan sampai ujung haluan.
b.    LBP (Length Between Perpendicular)
Panjang yang diukur antara dua garis tegak, yaitu jarak horizontal antara garis tegak buritan (After Perpendicular/AP) dan garis tegak haluan (Fore Perpendicular/FP).
c.    LWL (Length of water line)
Jarak mendatar antara ujung garis muat ( garis air ), yang diukur dari titik potong dengan linggi buritan sampai titik potongnya dengan linggi haluan dan diukur pada bagian luar linggi buritan dan linggi haluan. 

2.    Lebar atau B (Breadth)
Lebar terbesar pada kapal yang diukur dari kulit kapal bagian dalam.
3.    Tinggi atau H (Height)
Jarak tegak dari garis dasar sampai garis geladak pada sisi tengah panjang kapal.
4.    Sarat atau T (Draft)
Jarak tegak yang diukur dari sisi atas lunas sampai ke permukaan air pada sisi kapal.


Koefisien Bentuk Kapal                                                                                             
Secara garis besar koefisien bentuk kapal dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu, koefisien block kapal, koefisien waterline kapal, koefisien midship dan koefisien prismatik.

1.    Koefisien Blok (Block Coeficient/Cb)
        Cb adalah merupakan perbandingan antara Isi Carene (volume badan kapal yang tercelup dalam air)     dengan volume balok dengan panjang (Lwl) lebar (B) dan tinggi (T).
                            
                                                                   
2.    Koefisien garis air (Water Plane area coefficient/Cwl)
Cwl adalah perbandingan antara luas bidang garis air muat (Awl) dengan luas sebuah empat persegi panjang dengan lebar B.
 

3.    Koefisien Gading Besar (Midship Coeficient/Cm)
       Cm adalah perbandingan antara luas penampang gading besar yang
       terendam air dengan luas suatu penampang yang lebarnya (B) dan tingginya (T)

                                                                                              
4.    Koefisien Prismatik (Prismatik Coefficient/Cp)
Koefisien prismatik kapal di bagi menjadi dua bagian yaitu koefisien prismatik memanjang (biasa disebut koefisien prismatik horizontal atau longitudinal) dan yang kedua adalah koefisien prismatik vertikal (biasa disebut koefisien prismatik tegak).
Ø Koefisien Prismatik Memanjang (Horizontal Prismatic Coeficient).
Cph adalah perbandingan antara volume badan kapal yang ada di bawah permukaan air (Isi Carene) dengan volume sebuah prisma dengan luas penampang midship (Am) dan panjang (Lwl).
Ø Koefisien Prismatik Tegak (Vertical Prismatic Coeficient/Cpv)
Cpv adalah perbandingan antara volume badan kapal yang ada dibawah permukaan air (Isi Carene) dengan volume sebuah prisma yang berpenampang (Awl) dengan tinggi (T).
                                     

Catatan :
Dalam hal ini penulis membatasi bahwa koefisien merupakan kerakter lambung atau bentuk kapal yang digunakan untuk menghitung hidrostatik dan stabilitas bukan untuk menghitung konstruksi melintang kapal. Hanya karena dipenyajian data ada koefisien maka penulis membahas sedikit mengenai koefisien.
Pengenalan Umum
Sebelum kita menghitung konstruksi melintang kapal, ada baiknya kita mengetahui elemen-elemen apa saja yang dalam konstruksi melintang:

1.    Beban (BKI Vol. II 2006 SEC. 4)
Beban ada beberapa macam yaitu beban geladak cuaca, beban luar sisi kapal, beban luar alas kapal, beban geladak muatan, beban alas dalam dan beban geladak akomodasi.

a.    Beban geladak cuaca/PD (Load and Weather Decks)
     (BKI Vol. II 2006 SEC. 4 B.1.1)
     Beban geladak cuaca adalah beban yang bekerja pada geladak cuaca. Yang dianggap sebagai geladak cuaca adalah semua geladak yang bebas, kecuali geladak bangunan atas yang tidak efektif, yang terletak dibelakang 0,15 L dari garis tegak haluan. Beban geladak cuaca dihitung dengan rumus :
P           =          PO x CD2
Dimana :
·      Po        =          basic eksternal dynamic load
·      Cb        =          koefisien blok
·      Co        =          koefisien gelombang
·      CL        =          koefisien panjang
·      f           =          factor kemungkinan pelat kulit dengan geladak cuaca
·      CRW      =          koefisien jangkauan
·      z           =          jarak vertical pusat beban terhadap garis dasar
·      CD        =          factor distribusi
·      T          =          sarat kapal
·      L          =          panjang kapal (yang digunakan yaitu LBP)
Catatan z itu memiliki banyak pengertian juga memiliki rumus yang berbeda-beda sesuai dengan perhitungan apa yang akan dicari.

b.    Beban luar sisi kapal/Ps (Load on Ship’s Side)
(BKI Vol. II 2006 SEC. 4 B.2.1)
Beban luar sisi kapal adalah beban yang timbul akibat adanya gelombang air laut. Beban luar sisi kapal dibagi menjadi dua, yaitu beban luar sisi kapal dibawah garis air muat (Ps1) dan beban luar sisi kapal diatas garis air muat (Ps2). Beban luar sisi kapal dihitung dengan rumus :
Ps1              =          10 ( T – z ) + Po . Cf2 ( 1 + z / T )                                                                       Ps2            =          Po . Cf2                                         
Dimana:
·      Po        =          basic eksternal dynamic load
·      Cf        =          faktor distribusi (Cf=CD)
·      z           =          jarak tengah antara pusat beban dengan garis bawah
·      T          =          sarat kapal
·      Hdb     =          tinggi double bottom
·      H          =          tinggi kapal
                        
c.    Beban luar alas kapal/Pb (Load on Ship’s Bottom)
(BKI Vol. II 2006 SEC. 4 B.3)
Beban luar alas kapal adalah beban yang timbul akibat tekanan pemindahan volume air oleh badan kapal. Beban luar alas kapal dihitung dengan rumus :
Pb             =          10 . T + Po . Cf 
Dimana :
·      Po        =          basic eksternal dynamic load
·      T          =          sarat kapal
·      Cf        =          faktor distribusi (Cf=CD)

d.   Beban geladak muatan/PL (Load on Cargo Deck)
(BKI Vol. II 2006 SEC. 4 C.1.1)
Beban geladak muatan adalah beban yang timbul karena adanya muatan pada geladak. Beban geladak muatan dihitung dengan rumus : 
PL             =          Pc (1+av)                                                                                                                      Dimana :
·      Pc         =          beban statis muatan
·      h           =          tinggi rata-rata twin deck (geladak antara)
·      Hdb     =          tinggi double bottom
·      av          =          factor akselerasi
·      F          =          0,11 .
·      m          =          1,0 untuk tengah kapal
·      Vo        =          kecepatan dinas

e.    Beban alas dalam/Pi (Load On Inner Bottom)
(BKI Vol. II 2006 SEC. 4 C.2.1)
Beban alas dalam adalah beban yang terjadi akibat adanya tekanan beban dari dalam. Beban alas dalam dihitung dengan rumus    
 Pi              =          9,81 . (G / V) . h . (1 +  av)                                
 Dimana :
·      G          =          berat muatan bersih
·      V          =          volume ruang muat
·      h           =          jarak tertinggi muatan terhadap dasar ruang muat
·      H          =          tinggi kapal
·      Hdb     =          tinggi double bottom



2.    Konstruksi pelat (BKI Vol. II 2006 SEC.6)
Konstruksi pelat yang akan kita bahas kali ini yaitu pelat lunas, pelat alas, pelat lajur bilga, pelat sisi, pelat lajur atas dan pelat kubu-kubu.

a.    Pelat lunas (keel plate)
(BKI Vol. II 2006 SEC.6 B.5)
Pelat lunas adalah bagian konstruksi utama yang membentang sepanjang garis tengah bagian bawah kapal dari depan sampai belakang.
Tebal pelat lunas pada daerah 0,7 tengah kapal tidak kurang dari:  
 Tfk            =          t + 2
                                            
              
       
    
b.   Pelat alas (bottom plate)     
(BKI Vol. II 2006 SEC.6 B.1.1)                                                                                       
Pelat alas letaknya didasar kapal, sebelah kiri dan kanan pelat lunas. Pelat ini menerima beban gaya tekan air, yang selanjutnya diteruskan ke wrang dan penumpu. Pelat alas dihitung dengan rumus :
tb  =          1,9 . nf . a  + tk    (mm) 

Dimana :                                                                 
·      nf         =          1,0 (untuk sistem melintang)
·      a           =          jarak antar gading
·      Pb        =          beban alas kapal
·      k           =          factor bahan (1,0 untuk bahan baja)
·      tk         =          factor korosi (1,5 untuk sistem konstruksi melintang)
                                                 

                                                 
c.    Pelat lajur bilga (bilge strake)
(BKI Vol. II 2006 SEC.6 B.4)               
Pelat lajur bilga terletak disamping pelat alas. Tebal pelat lajur biga di bagian yang melengkung sama dengan pelat sisi, bila pada sisi digunakan system gading-gading melintang. Tebalnya sama dengan tebal alas. Lebar pelat lajur bilga dihitung dengan rumus :
B               =          800 + 5 . L                                                                                                                          bmax     =          1800 mm
 
d.   Pelat sisi (side shell plate)
(BKI Vol. II 2006 SEC.6 C.1)   
Pelat sisi terletak diantara pelat lajur bilga (bilge strake) dan pelat lajur atas (sheer strake) pada sisi kapal.
     ts               =          1,9 . nf . a  + tk        
Dimana :
·      nf         =          1,0 (untuk sistem melintang)
·      a           =          jarak antar gading
·      Ps1        =          beban luar sisi kapal dibawah garis air muat
·      k           =          factor bahan (1,0 untuk bahan baja)
·      tk         =          factor korosi (1,5 untuk sistem konstruksi melintang)

e.    Pelat lajur atas (sheer strake)
(BKI Vol. II 2006 SEC.6 C.3.1)
Pelat lajur atas adalah pelat yang terletak di antara pelat geladak dengan pelat sisi. Pelat lajur atas ini dipasang secara memanjang dari haluan sampai buritan kapal. Pelat lajur atas dihitung dengan rumus :
T               =          0,5 (Td + Ts)
Dimana :               
Td        =          tebal pelat geladak
Ts        =          tebal pelat sisi geladak 


f.     Pelat kubu-kubu (bulkwark)
(BKI Vol. II 2006 SEC.6 K.1)                                                                                  
Pelat yang digunakan pelat baja atau batang yang dipasang sepanjang kedua sisi geladak cuaca untuk mencegah air tidak membasahi geladak dan menjaga barang atau orang tidak tercebur kelaut. 
























Modulus stay bulkwark dihitung dengan rumus :                                                                  
W            =          4 . Ps . e . l2                                              
Dimana:     
Ps1       =          beban luar sisi kapal dibawah garis air muat                                    
     e     =          jarak antar gading besar                                                                     
    l       =          panjang tidak ditumpu
                                                              
3.    Konstruksi alas (BKI Vol.II 2006 SEC 8)
Konstruksi alas terdiri atas yaitu pelat alas dalam, pelat tepi, penumpu tengah, penumpu samping, wrang plate, wrang terbuka dan lightening hole.


a.    Pelat alas dalam (inner bottom plate)
(BKI Vol.II 2006 SEC 8 B.2.1)
Pelat alas dalam adalah pelat alas kedua dari dasar kapal yang kedap air. Pelat ini diletakkan menerus di atas wrang-wrang. Pelat alas dalam dihitung dengan rumus:
Ti              =          1,1 . a  + tk
Dimana :
·      a           =          jarak antar gading
·      Pi         =          beban alas dalam
·      k           =          factor bahan
·      tk         =          factor korosi

b.   Pelat tepi (margin plate)
(BKI Vol.II 2006 SEC 8 B.2.1)
Pelat tepi adalah pelat penerusan dari pelat alas dalam sampai ke pelat bilga yang dibuat miring. Pelat tepi yang miring digunakan untuk mengumpulkan air kotor.
Tebal pelat tepi dihitung dengan rumus : 
     T   =          Ti + 20% . Ti
 
c.    Penumpu tengah (center girder)
(BKI Vol.II 2006 SEC 8 B.2.2)
Penumpu tengah adalah pelat atau profil yang dipasang vertikal memanjang kapal tepat pada center line. Dalam alas ganda tinggi penumpu tengah ini merupakan tinggi alas ganda. Tinggi penumpu tengah tidak kurang dari hdb. hmin adalah 600 mm.


d.   Penumpu samping (side girder)
(BKI Vol.II 2006 SEC 8 B.3.1)
Penumpu samping dipasang di sebelah penumpu tengah. Suatu kapal dapat memiliki satu atau lebih penumpu samping, tergantung lebarnya dan kebutuhannya, tetapi ada juga tidak memiliki penumpu samping. Jarak maksimum jarak penumpu samping ke penumpu tengah dan sisi kapal sekitar 1,8 m – 3,5 m.

e.    Wrang – wrang  (floors)                                                                                                
Wrang merupakan profil atau pelat yang dipasang melintang pada alas kapal untuk menambah kekuatan melintang kapal. Terdapat 3 macam wrang pada alas ganda, yaitu:

ü Wrang kedap air (water tight floor)
Dasar ganda dapat digunakan untuk menyimpan bermacam-macam cairan, sehingga membutuhkan wrang kedap. Fungsi wrang kedap ini membagi tangki didasar kapal kedalam ruang-ruang (kompartement) secara memanjang. Kompartement  merupakan ruang atau tangki kosong untuk membatasi antara dua tangki yang berisi cairan yang berbeda. Wrang kedap dilaskan ke pelat alas, pelat tepi, penumpu tengah serta penumpu samping.
ü Wrang alas penuh/wrang pelat (solid floor/plate floor)
(BKI Vol.II 2006 SEC 8 B.6.1)
Wrang alas penuh adalah jenis wrang yang tidak membutuhkan kekedapan, oleh karena itu pada wrang ini dilengkapi dengan lubang peringan atau lubang lalu orang. Fungsi lubang peringan untuk memperingan konstruksi juga untuk lewat orang pada waktu pemeriksaan. Konstruksi wrang alas  penuh terdiri atas pelat dengan lubang peringan (lightening hole) dan lubang lalu orang (man hole) serta penegar tegak.
ü Wrang terbuka (open floor/bracket floor)
(BKI Vol.II 2006 SEC 8 B.6.4.3)
Wrang alas terbuka dipasang pada tiap-tiap jarak gading, antara wrang alas penuh/wrang pelat. Wrang alas terbuka terdiri atas gading alas (bottom frame) pada pelat alas dan gading balik (reserve frame/inner bottom frame) pada pelat alas dalam. 
                                             
Modulus gading balik :
W         =          n x c x a x l2 x Pi x k

Modulus gading alas :
W        =          n x c x a x l2 x Pb x k

Dimana :
·      n      =          0,55 (jika P=Pi)
·      n      =          0,7   (jika P=Pb)         
·      c      =          0,6
·      a      =          jarak antar gading
·      l       =          panjang tak ditumpu
·      Pi     =          beban alas dalam
·      Pb    =          beban luar alas kapal
·      k      =          factor bahan (1,0 untuk bahan baja)

                                                 
4.    Gading-gading (BKI Vol.II 2006 SEC 9)
Gading (frame) adalah salah satu anggota kerangka melintang kapal berupa profil baja yang dipasang pada sisi kapal mulai dari bilga sampai geladak atau dari geladak sampai geladak diatasnya. Yang akan kita bahas kali ini adalah jarak antara gading, gading utama dan gading besar.

a.    Jarak antara gading                                                                                                
          a   =     L/500   + 0,48 m
     Jarak gading pada tengah kapal  600 mm.

b.   Gading utama (ordinary frame)
(BKI Vol.II 2006 SEC 9 A.2)
Gading utama dapat berupa profil L, T atau pelat bulb sesuai dengan kebutuhan. Fungsinya sebagai penguat pelat lambung sisi kapal dalam arah melintang. Modulus penampang gading utama tidak kurang dari :
Wr     =      n x c x a x l2 x Ps x Cr x k
Dimana :
·      n           =          0,9 – (0,0035 x L)
·      c           =          0,6
·      a           =          jarak antar gading
·      l            =          panjang tak ditumpu (H-Hdb)
·      Ps1        =          beban sisi kapal dibawah garis air
·      Crmin     =          factor dari frame kurva
·      k           =          factor bahan (1,0 untuk bahan baja)

c.    Gading besar (web frame)
(BKI Vol.II 2006 SEC 9 A.5.3)
Gading besar  (web frame) bentuknya seperti gading, tetapi mempunyai ukuran yang lebih besar daripada gading utama. Web frame berfungsi sebagai penerus gaya-gaya atau beban yang diterima oleh pelat sisi untuk disalurkan ke konstruksi dasar, terutama pada sistem rangka konstruksi melintang.
Modulus gading besar tidak kurang dari :
     W              =          0,6 x e x l2 x Ps x n x k
                   Dimana :
·      e           =          jarak antar gading besar (3 x a)
·      l            =          panjang tak ditumpu (H-Hdb)
·      Ps1        =          beban sisi kapal dibawah garis air
·      n           =          0,6
·      k           =          factor bahan (1,0 untuk bahan baja)
                         
5.    Konstruksi geladak dan ambang kapal (BKI Vol.II 2006 SEC 10, 16, 17&21)
Konstruksi geladak dan ambang kapal meliputi balok pelintang geladak, penumpu geladak, balok palka, ambang palka, penegar dan penutup palka.

a.    Balok pelintang geladak (Transverse Deck Beam)
(BKI Vol.II 2006 SEC 10 B.1)
Balok geladak adalah bagian dari system kekuatan geladak yang mempunyai bentuk profil baja siku sama kaki, baja siku tidak sama kaki atau pelat bulb. Balok geladak dipasang pada setiap jarak gading.
Modulus penampang balok pelintang geladak adalah :
W             =          c x a x PD x l2 x k
Dimana :
·      c           =          0,75 untuk beam
·      a           =          jarak antar gading
·      PD           =          beban geladak cuaca
·      l            =          panjang tak ditumpu (0,25 x H)
·      k           =          factor bahan (1,0 untuk bahan baja)


Gambar 3.16 Konstruksi Balok Geladak, Ambang Palka dan Balok Palka

b.   Penumpu Geladak (Deck Girder)
(BKI Vol.II 2006 SEC 10 B.4.1)
Bentuk dan jumlah penumpu tergantung pada lokasi dimana ditempatkan. Sama seperti konstruksi alas, penumpu geladak juga terdiri atas penumpu tengah dan penumpu samping. Sementara untuk daerah sekitar ambang palka dipasang penumpu yang sesuai kebutuhan konstruksi ambang palka.
Modulus penampang penumpu geladak adalah :
   W             =          c x e x l2 x PD x k                                                     
Dimana :
·      c           =          0,75 untuk beam
·      e           =          jarak antar gading besar
·      PD           =          beban geladak cuaca
·      l            =          panjang tak ditumpu (0,25 x H)
·      k           =          factor bahan (1,0 untuk bahan baja)

c.    Balok palka (Hatch Beam)       
(BKI Vol.II 2006 SEC 17 C.3)
Balok palka adalah balok-balok portable yang dipasang melintang untuk menyangga sistem penutupan palka. Diatas balok palka yang berbentuk profil L, diletakkan susunan-susunan papan dalam arah memanjang kapal. Papan ini digunakan untuk menutup lubang, sedangkan bagian atas papan ditutup lagi oleh kain terpal. Hal ini untuk menghindarkan masuknya air ke dalam palka.
Modulus penampang balok palka adalah :
W             =          (125 x c x a x l2 x PD) / Tb
Dimana :
·      c           =          1,0
·      a           =          jarak antar gading
·      PD           =          beban geladak cuaca
·      l            =          0,5 x B
·      Tb        =          tebal pelat alas kapal

d.   Ambang palka
(BKI Vol.II 2006 SEC 17 B.1)
Ambang palka kapal adalah lubang pada geladak kapal yang berfungsi sebagai tempat masuk keluarnya muatan ke ruang muat dan juga berfungsi menjamin kelancaran bongkar muat.
Tebal ambang palka tidak boleh kurang dari :
     t                =          6,0 + (0,0833 x L)
     Tinggi ambang palka minimum 600 mm


e.    Penegar (Stay)
(BKI Vol.II 2006 SEC 16)
Penegar adalah penguat ikatan pelat ambang palka terhadap geladak yang dipasang disekeliling ambang palka.
Modulus penampang stay adalah:                                                             
W         =        4 x e x PD x l2 x k                                                                        
Dimana :
·      e           =          jarak antar gading besar
·      PD           =          beban geladak cuaca
·      l            =          1,0 untuk tinggi bulkwark
·      k           =          factor bahan (1,0 untuk bahan baja)
         

f.     Penutup palka (Hatch Cover)
(BKI Vol.II 2006 SEC 17 C.5.1)
Fungsi penutup lubang palka adalah untuk melindungi lubang palka,  melindungi isi palka dan barang-barang yang ada di dalamnya. Konstuksi penutup palka harus dibuat sedapat mungkin kedap air, sehingga perlindungan terhadap muatan didalam palka dapat terhindar dari kerusakan yang disebabkan  oleh air, dan mencegah masuknya air ke dalam palka ditinjau dari stabilitas kapal.
Tebal penutup palka adalah : T          =   10 x a
    
                                      
Continue Reading...

Followers

Follow The Author