Teknik perkapalan....
Apa yang teman-teman pikirkan tentang teknik perkapalan ?
Mungkin yang terpikirkan oleh teman-teman semua adalah mengapa
cewek masuk jurusan teknik perkapalan ?
Mau jadi apa saya atau orang tersebut kalau sudah tamat dari D3
bahkan S1 tekpal ini ?
Kebanyakan cewek kan yang kita tahu mereka mengambil jurusan
kedokteran, Fkm, ekonomi, dan akutansi.
Kalau kita pikirkan secara logika, apa bedanya saya dengan
cewek-cewek lain atau apa bedanya kamu dengan orang lain dong teman ?, jika
semua cewek di dunia ini mengambil jurusan yang saya sebutkan tadi.
Nggak seburuk yang teman-teman pikirkan kok tentang tekpal ...
Kita para cewek gak akan kerja digalangan kapal kok, panas-panasan,
sesak, atau bahkan membayangkan keadaan di galangan aja teman-teman udah malas
bukan...
Justru kita adalah orang teristimewa di dunia perkapalan. Kita
akan di tempatkan di ruang office kok, jadi engineering, design, atau bahkan QC
sekalipun bisa kok ...
Nah sekarang saya akan menceritakan sedikit mengapa saya
mengambil jurusan tekik perkapalan di SMK dan bahkan sekarang melanjutkannya di
d3 teknik perkapalan ?
Pertama, saya tidak pernah berniat masuk di smk perkapalan
sebelumnya apalagi mengambil jurusan rancang bangun kapal sama seperti
teman-teman MABA yang di D3 atau S1 tahun 2014 ini. Mungkin alasan teman-teman
adalah kesasar bu, pak, kak ... (pada saat dosen atau pun senior bertanya). Saya
dulu berniat masuk di SMAN 1 BATAM atau SMKN 1 BATAM bukan di SMKN 5 BATAM,
yang notaband nya adalah sekolah dengan jurusan teknik perkapalan pertama yang
ada di BATAM. Dan pada saat itu usianya masih 3 tahun. Dimana saya berpikir
sekolah itu pasti tidak bermutu atau belum teragreditasi sebelumnya. Dan ditambah
lagi keadaan sekolah tersebut yang fasilitasnya belum lengkap bahkan
lingkungannya itu bisa dikatakan pelosok.
Kedua, saya masuk SMK Tekpal adalah karna dipaksa oleh ayah
saya. Sebelumnya saya sudah mendaftar di SMKN 1 yang saya sebutkan sebelumnya. Saya
diterima dan jurusan yang saya ambil adalah listrik sneider. Menurut saya masuk
disekolah itu adalah hal yang luar biasa,
karna yang mendaftar kesekolah tersebut 1.000 orang. Tetapi berbeda dengan yang
ayah saya pikirkan. Dia berpikir bahwa kalau saya mengambil jurusan listrik
sneider tersebut, peluang kerja saya
dimasa depan kecil, karna sudah banyak
orang yang bekerja di PLN. Sehingga dia menyuruh saya untuk mengambil SMKN 5
yang berbasis perkapalan, supaya masa depan saya cerah. Ia berkata : Indonesia
ini 2/3nya adalah laut, mengapa tidak kamu pelajari bagaimana proses pembuatan
kapal itu, dan lain sebagainya ? saya mash belum terima dengan alasan itu. Saya
menangis 2 minggu, hanya demi meluluhkan hati ayah saya, supaya saya masuk di
SMKN 1 yang saya idamkan tersebut. Tetapi tetap saja ayah saya bersikeras saya
mengambil SMK Tekpal itu.
Ketiga, saya adalah tipe otang yang tidak ingin melawan
orangtua saya. Sehingga saya mengambil keputusan untuk bersekolah di SMK Tekpal
tersebut dan meninggalkan impian saya untuk bersekolah di SMKN 1. Yang saya
pikirkan saat itu adalah bagaimana caranya agar ayah saya senang, tapi saya sendiri
merasa tersiksa.
Itu adalah alasan mengapa saya mengmbil jurusan teknik
perkapalan.
Menjalaninya memang tidak mudah, karena kamu seakan masuk di
dunia baru yang sama sekali belum kamu tahu. Tapi saya memiliki prinsip apa
yang saya telah pilih ataupun tentukan, harus saya jalani sebaik mungkin dan
biarkan mengalir seperti air. Di tahun pertama saya menjadi murid SMK sangat
sulit memahami apa itu kapal, pembuatan lines itu gimana, bahkan sampai stres
dengan tugas-tugasnya. Dimana apabila hari ini ada tugas gambar lines, dateline
pengumpulannya adalah besok, begitu seterusnya. Satu lagi yang bikin stres,
kita hanya menggambar saja tanpa pernah ke galangan sekali pun. Untungnya sekolah
saya di undang oleh PT. PALINDO untuk melakukan evakuasi kapal dan sekolah saya
juga di undang oleh departemen
pertahanan Indonesia mengikuti peluncuran kapal perang. Dalam peluncuran
itu diutus 30 orang untuk mengikutinya, saya termasuk didalamnya. Yang membuat
saya sedikit mengerti dunia perkapalan. Di tahun kedua saya melakukan praktek
kerja lapangan, tetapi saya tidak turun kegalangan, saya bekerja sebagai
engineering, memengang bagian lines plan dan konstruksi profil. Tahun ketiga
adalah tahun yang paling berkesan. Kami sekelas baru bisa kompak di tahun yang
ke3 ini. Sangat disayangkan bukan? Tidak begitu terasa lagi adanya grup-grup
diantara kami. Jumlah yang tadinya 36, yaitu 14 cewek dan 22 cowok terasa seperti menjadi satu. Awalnya tidak niat, tapi
diakhirnya sangat mencintai dunia perkapalan.
Jadi papatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang
tersebut merupakan sesuatu yang nyata bagi saya. Dimana semakin saya
mempelajari kapal semakin cinta pula saya dengan dunia perkapalan itu saat ini.
Sehingga saya tidak merasa bosan dengan kapal dan melanjutkan ke D3 TEKNIK PERKAPALAN,
tetapi malah ingin menjadikan dunia perkapalan sebagai masa depan saya. kini saya berterima kasih kepada ayah, guru-gru yang menyemangati saya serta mendukung saya, teman-teman, juga sekolah saya yang tercinta SMKN 5 BATAM. Saya merasa diri saya itu "FROM NOTHING TO BE SOMETHING". Semua berkat kalian ......
O iya hampir lupa .....
Alasan saya mengambil jurusan D3 TEKNIK PERKAPALAN UNDIP apa ya ?
Pastinya teman-teman sudah tahu kan apa alasannya bukan ?
1. tidak masuk ITS
2. karna saya sudah terlanjur cinta dunia perkapalan, jadi tidak masalah mau diterima dimana saja baik itu di ITS, UNHAS, UNDIP. Dan yang diterima ternyata UNDIP tetap bersyukur.
3. D3 lebih diutamakan praktek bukan teorinya
Jadi teman-teman MABA semua jangan pernah menyesal memilih D3 Tekpal,
tetapi cobalah menjalaninya dengan sepenuh hati, dan pasti tidak akan ada yang
sia-sia. Bahkan mungkin inilah jalan yang terbaik yang TUHAN berikan.
heii haloo dek.. ternyata adek kelas.. aaku juga alumni d3 tekpal undip..
BalasHapuskak masuk tekpal banyak peminatnya ga kak untuk snmptn, nilai yang diperhitungkan apa saja kak untuk masuk jalur undangan teknik perkaplan. makasih......
BalasHapusHaii kak. Aku baru baca post kaka.. Btw kak, kalo misalkan cewe minta kerjanya di lapangan begitu susah gak sih? Atau udah pasti di ruangannya gitu? Katanya kalo cewe prospek kerjanya lebih susah yaa😂
BalasHapus